Lentera dibalik Hayalan
Apa yang yang membasahi pipi ini. air hujan ataukah air mata yang sengaja kau undang????/ dingin atau panaskah jiwa ini???? kuat atau lemahkah hati ini???
Pusing dan tak mengerti memang karena Semuanya tak terasa seakan hambar dan dan lenyap seketika. lidahpun seakan tak berasa seperti air tawar yang diam dan tak bergerak.
Ingin lenyap dari hidup ini namun akal sehat masih menguatkan harapan hidupku hingga aku selesai menyelaesaikan tugas dan menunggu Tuhan untuk berkata saatnya KAMU PULANG.
Aku tergesa dan terburu buru menggapai manis sampai kerongkonganq terasa haus dan seluruh tubuhku terasa basah kuyup bermadikan keringat. bahkan aku tak peduli ragaku menipis dan mengering seperti daun daun kering yang jatuh dari ranting pohon yang sudah menua.
Segenggam harapan menyayat hati menyibak rasa memutuskan harapan yg terjadi saat ini. nampak tergambar tangis sedih di wajah yang tak berdosa dan tak mengenal salah. tangan ini masih mampu meraba dan kaki ini masih mampu berjalan bahkan mataku pun masih dapat melahat. karena alasan inikah aq menagis malam ini.
Saat ini memang layaknya orang yang bangun dari mimpi dan terbangun karena tsunami yang dahsyat. rasanya ingin pecah kepala ini. jika boleh mengulang waktu, ingin rasanya ku kembali pada waktu itu agar aku tak sempat bermimpi dan berhayal di balik jeruji besi yang tak mungkin bisa aku tembus. hanya lewat hayalan, di balik lentera aku gantungkan harapan untuk bersamamu. meski ada jiwa yang telah rapuh dan terluka karena ulah dan hilafq dalam sadar dan dalam tangis yang terpaksa dan bukan tanpa alasan.
Tuhan..hadirkan kabut penghapus luka ini dan turunkan embun penyejuk untuk memusnahkan luka bakar ini
Besok aku aku akan menjadi oranglain dalam hidupmu dan besokpula aku akan mulai memiliki teman yang lebih banyak dari saat ini, karena jelas tergambar akan bertambah 1, yg cukup memberikan kejelasan pasti kalau diri ini tak boleh merasa sepi apalagi sakit.
Thanks to Allah, for beacon of hope that you could turn in a story that is over. hopefully tomorrow is not just a dream, that you were present but real happiness is more beautiful and more perfect than what is reflected in the current thought. I love you Allah.
Komentar
Posting Komentar